Nurrahmah Widyawati Mom Food Travel Lifestyle Blogger

Ide Main Bareng Anak Usia 4 Tahun (Part 3)

Posting Komentar
Konten [Tampil]
Inspirasi aktivitas anak usia dini sekarang sudah sangat bertebaran. Mudah sekali diakses. Namun yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah... EKSEKUSI-nya. Era digital seperti sekarang, orang tua sangat mudah mengakses segala informasi parenting. Tapi terkadang, tsunami informasi melanda. Bukan hanya membuat diri sendiri pusing, namun pada akhirnya segala teori yang ada tidak pernah dipraktekkan. Waktu terus berjalan, anak semakin bertumbuh tanpa jeda, jadi semoga kita tetap konsisten membersamai mereka tanpa kata nanti. Ini adalah referensi Ide Main Bersama Anak Usia 3-4 tahun.

Bismillah, sudah memasuki Main Bareng Part 3 nih. Untuk Ide Main Bareng Anak Usia 4 Tahun Part 1 bisa kalian baca di sini. Begitu juga dengan Part 2-nya silahkan klik di sini.

Setiap memulai aktivitas, biasanya kami selalu membaca Q.S. Al-Fatihah, do'a belajar, dan hadist menuntut ilmu. Dan selalu ditutup dengan hamdallah, do'a penutup majelis dan ucapan syukur.

1. Gradasi Warna

Di sesi ini kita membahas tentang karakter adil. Jadi terlebih dahulu diskusikan dengan anak tentang karakter tersebut. Berikan contohnya, seperti : mengantri/bergantian saat bermain prosotan di playground, karena teman pun ingin bermain juga, sama dengan kita. Selain itu contoh tentang berbagi makanan pada teman, sehingga semua teman kita bisa merasakan makanan tsb.

Tawarkan anak untuk membagi potongan bentuk awan, pohon, bunga dan kupu-kupu dengan gradasi warna pada lembar kerja kosong yang telah tersedia dengan adil. Mulai dari warna gelap (tua) ke warna terang (muda). Setelah semua tertempel, ajak dia untuk menghitung jumlah masing-masing. Apresiasi anak yang sudah sabar menyusun gradasi warna tersebut.

2. Metamorfosis Kupu-Kupu

Diskusi dengan anak, tanyakan apa warna kupu-kupu tsb? Apa ya makanannya? Dimana sih tinggalnya? Berasal darimana kupu-kupu tersebut? Siapa yang menciptakan?

Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sifat Allah yaitu Al-Adl, Allah Maha Adil. Allah mengajarkan makhluknya untuk saling menyayangi. Misalnya di dunia ini terdapat orang kaya dan orang yang kurang mampu. Allah perintahkan sang kaya untuk membantu orang yang kurang mampu, agar dia bisa merasakan makanan dan pakaian yang baik. Allah juga mengajarkan kita sabar tentang sebuah proses. Dulunya kita hanya bisa digendong, kemudian berguling, merangkak, berjalan, kemudian sekarang bisa berlari. 

Setelah itu tanyakan padanya. Apakah kamu senang berlari? Mengapa ya Allah tidak langsung menciptakan manusia untuk bisa berlari? Dengarkan jawabannya dan kemudian beri penguatan: Karena Allah mau kaki kita siap dan kuat terlebih dahulu untuk bisa berjalan dan kemudian berlari yang jauh. Begitupun dengan kupu-kupu. Tidak bisa langsung menjadi kupu-kupu yang bisa terbang.

Ajak anak untuk bermain tepuk kupu-kupu. Telur telur, ulat ulat, kepompong, kupu-kupu...

Kemudian tawarkan anak untuk menyusun siklus hidup kupu-kupu dari telur - kepompong - kupu-kupu (menggunting printable dan menempel pada lembar kosong). Setelah selesai, beri apresiasi dan ajak anak untuk presentasi menjelaskan siklus tersebut di hadapan keluarga.

3. Usir Nyamuk, Kecoa, Kutu

Ajak anak untuk menggunting dan menempel printable nyamuk, kecoa, kutu, dan orang pada kardus. Kemudian beri stik/sumpit sebagai pegangan wayang. Tanya pada anak bagaimana ekspresi dan perasaannya saat bertemu dengan nyamuk, kecoa, dan kutu. 

Setelah itu, ceritakan tentang konsep adil. Allah itu adil. Jika rumah kita kotor, Allah bisa mengingatkan kita dengan menghadirkan hewan-hewan ini di rumah. Ajak anak untuk bermain wayang ini seolah-olah rumahnya kotor. Tanyakan, apa ya yang harus kita lakukan agar tidak ada kecoa dan nyamuk lagi di rumah? Apa ya yang harus kita lakukan agar tidak ada kutu di rambut kita?

Dengarkan jawaban anak degan antusias, kemudian berikan penguatan: Anak yang adil, tak hanya rajin membersihkan diri sendiri, namun juga lingkungannya agar terhindar dari hewan yang kotor. Ajak anak untuk keramas saat jam mandinya. Apresiasi anak karena sudah bertanggung jawab membersihkan diri dan mainannya.

4. Lebah dan Madu

Diskusikan dengan anak mengenai perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari, alasan mengapa kita harus berlaku adil, dan manfaatnya. Kemudian lanjutkan dengan perilaku adil antara Lebah dan Bunga. Lebah diperintahkan Allah untuk melakukan penyerbukan bunga agar mekar. Allah memerintahkan bunga untuk memberikan madunya sebagai makanan lebah. Mereka berperilaku adil dan hidup rukun damai sepanjang masa.

Ajak anak mewarnai printable yang tersedia, setelah itu tempel kolase biji kacang hijau pada bagian lebahnya. Tawarkan anak untuk presentasi karyanya di depan keluarga. Apresiasi keberaniannya serta kesabarannya saat menyusun hasil karya tsb.

5. Kolase Daun Kupu-Kupu

Ajak anak untuk berkeliling sekitar rumah dan mengamati lingkungan sekitar. Ambil daun, bunga, serta batang kering untuk membuat kolase. Jangan memetik ya! Karena tumbuhan hidup juga ciptaan Allah, harus dirawat gaes.
Bantu anak menyusun daun, batang, bunga kering tsb sehingga membentuk kupu-kupu. Hias karya dengan diberi mata dan jangan lupa untuk apresiasi. Sesi ini kebetulan dilakukan bersama saat Zoom Playdate dengan teman-teman Nasha di Cendikiawan Cilik.

6. Cap Daun Kering

Ajak anak berjalan-jalan di sekitar rumah. Diskusikan dengan anak tentang apa yang dilihatnya, seperti bunga warna-warni, daun, pohon, dan sebagainya. Diskusikan tentang warnanya, bunga mana yang paling dia suka, tunjukkan bagian-bagian tanaman dari akar, batang, daun, bunga. Jelaskan juga tentang bunga yang masih kuncup dan yang sudah mekar, serta bagian bunga sepeti mahkota, kelopak, dll.

Jangan lupa ajak dia untuk bersyukur dengan ciptaan Allah tersebut. Allah telah baik sudah menciptakan berbagai hal di dunia ini yang bermanfaat, jadi kita juga harus berbuat baik dengan semua ciptaan Allah. Seperti saat kita merawat bunga, kita siram agar tumbuh subur. Kita juga jangan memetik tanaman sembarangan. Kemudian ajak anak untuk mencari daun, batang, bunga kering yang sudah jatuh ke tanah.


Ajak anak untuk mencelupkan daun dan batang kering tsb ke dalam cat warna dan kemudian menempelkannya pada media yang telah tersedia (kertas HVS, dll). Biarkan dia berkreasi.

7. Bagian Bunga
    
Ajak anak untuk mempersiapkan material pembelajaran. Biarkan dia menggunting printable yang ada, seperti gambar rumput, bunga, ranting, daun dan kelopak. Tawarkan dia untuk menempel hasil guntingannya tsb di lantai dengan pola +. Kemudian Ibu membuat dadu dengan gambar yang sama.


Cara mainnya adalah, dadu dilempar dan anak menyebutkan apa nama bagian tanaman yang terlihat di paling atas. Misalnya bunga, maka anak melompat ke gambar bunga. Setelah itu dadu dilempar lagi. Jika menunjukkan daun, maka anak melompat ke gambar daun. Begitu seterusnya.

8. Mahkota Bunga
    
Diskusikan dengan anak tentang bagian-bagian tanaman, terutama kelopak, mahkota bunga, batang dan daun. Tanyakan padanya bentuk apakah ini? Sambil menunjuk daun (segitiga), dan dilanjutkan dengan menunjuk mahkota bunga (lingkaran), serta batang (persegi panjang). Tawarkan anak untuk menempel lingkaran mahkota bunga sesuai dengan angka yang tertera pada tengah bunga  (persegi warna kuning). Terdapat angka 1-5.
    

Di sini anak belajar tentang konsep korespondensi satu-satu yang merupakan bagian dari aspek kognitif dalam hal membangun pra-matematika anak.

9. Macam Bunga B

Diskusikan dengan anak mengenai nama bunga yang berawalan dengan huruf "B". Jelaskan pelafalannya dengan tegas. Kemudian ajak anak untuk membentuk huruf B besar dan b kecil menggunakan playdough. Setelah itu anak menyusun DIY puzzle bergambar bunga yang telah disediakan dengan melihat contohnya. Kemudian minta anak untuk menuliskan nama di lembar kerjanya sendiri, NASHA.


10. Bunga Teratai Mekar

Ibu menyiapkan baskom bening berisi air dengan pewarna biru. Gunting daun teratai dan letakkan di bawah baskom. Setelah itu potong bunga-bunga kertas yang telah disediakan.

Setelah semua tersedia, ajak anak untuk menuliskan nama pada bunga teratai kertas tsb (per-huruf). Di sini Nasha menuliskan huruf yang membentuk NASHA, AYAH, IBU. Kemudian tawarkan padanya untuk melipat mahkota teratai. Setelah semua selesai, letakkan bunga kertas sesuai namanya di baskom dan kemudian lihat yang terjadi.


Bunga kertas perlahan mekar. Ajak anak berdiskusi tentang bunga teratai yang hidup di air, sebutkan warnanya, perhatikan proses mekarnya, rasa syukur terhadap keindahan bunga, dll.

***

Okay, sekian dariku. Semoga bermanfaat!

Nurrahmah Widyawati
Seorang lifestyle blogger yang menulis tentang dunia perempuan, Ibu, parenting, pengasuhan anak, keluarga, review, hobi, food-travel dan kehidupan sehari-hari | Digital Illustrator :)

Related Posts

Posting Komentar