Nurrahmah Widyawati Mom Food Travel Lifestyle Blogger

Jurnal Ulat-Ulat Pekan-8 Buddy System (Bunda Cekatan Batch#2 Institut Ibu Profesional)

Konten [Tampil]

Tak terasa tahap ulat sudah sampai di titik akhir untuk persiapan menuju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap kepompong. Di tahap ulat-ulat pekan 8 kelas Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional ini, kami diberi kejutan kembali, yaitu dengan adanya Buddy System. Apakah itu? 
Buddy adalah pasangan, teman seperjuangan, teman seperjalanan, berbagi suka dan duka.
Kriterianya adalah yang 'sreg' di hati. Berkomitmen hanya dengan 1 orang. Jika sudah memiliki 1 buddy dan ada yang datang melamar, kami belajar untuk menolak. Terlihat gampang, tapi menolak orang itu susah lho! ada sisi nggak enak di dalam hati. Tapi itulah insight yang di dapat dari sini, belajar untuk menolak.

Bermula dari chat yang masuk, yaitu berupa lamaran (so sweet ya? WKWK) untuk menjadi Buddy System. Saat itu saya masih bingung, karena belum menyimak FBG dengan fokus. Kemudian buru-buru meluncur ke FBG untuk menyimak tugas apa yang harus Ulat-ulat kerjaan di pekan ini.

Setelah memahami, akhirnya aku menerima pinangan dari My Buddy Sweety. Orang itu, tak lain tak bukan adalah Ibuk HaniNisa (jangan ketawa ya buk kalau baca ini WKWK).

Di sini kami saling mengalirkan rasa dan belajar saling mendengarkan.

Dipikir-pikir betul juga kata Ibuk HaniNisa, bahwa di tahapan pekan depan adalah tahapan kepompong, saatnya berpuasa. Pas sekali dengan momen menjelang puasa Ramadhan (cocokologi).

Setelah itu kami adakan sesi 'tjurhat' mengalirkan rasa. Bahwa sebetulnya My Buddy belum begitu kenyang, masih ada beberapa hal yang perlu dipelajari lagi. Namun, yang terpenting baginya adalah praktek untuk menambah jam terbang. Karena teori tanpa praktek belum bisa dinamakan makan yang sesungguhnya.

Persamaan yang kami miliki saat menjadi ulat, adalah kami sama-sama sudah bisa agak fokus. Yaitu makan sesuai kebutuhan (mind map), adapun cemilan-cemilan yang didapat juga secara tidak langsung masih ada kaitannya dengan peta belajar.

Kami saling bercerita bahwa tantangan yang dihadapi saat menjadi ulat, yaitu masalah waktu. Saat mempraktekkan makanan yang didapat, terkadang kami harus mencuri-curi waktu di tengah kesibukan di rumah (dengan 2 anak balita yang sedang aktif-aktifnya).

Kami sudah menempuh semua makanan di mind map meskipun untuk beberapa hal hanya dipelajari di kulitnya saja. Namun kami memutuskan untuk mencukupkan diri.

Aku mencoba untuk mengulik, hal apa yang membuatnya semangat? Hal yang membuatnya semangat adalah suatu hal yang dirasa menarik baginya. Selain itu kami punya kesamaan, saat kami dengan sadar memulai suatu hal, ya mau tak mau kami wajib menyelesaikannya hingga akhir. High energy ending.

Dari aliran rasa di atas, aku mencoba untuk menyusun bekal menuju tahap kepompong spesial untuk My Buddy.

Dan inilah bekalnya :



Karena saya merasa My Buddy sudah cukup untuk makan, maka saya tak membawakannya makanan maupun cemilan kali ini. Namun saya membawakannya sebuah lilin yang bisa menjadi bekal saat dia berada dalam gelap.

Saya membuatkannya video berisi footage dengan script & VO dariku sendiri. Berisi sebuah semangat untuknya. Ditambah dengan  sebuah quotes dan juga saya kirimkan inspirasi journalling guide.

Dan ini bekal dari My Buddy Sweety untukku (thank you anyway, sekali lagi HEHE) :

My Buddy mengirimkan sebuah video prolog yang gemes banget (bagus banget) dan 2 paket materi yang sangat luar biasa bermanfaat :') terimakasih ya sekali lagi My Buddy System. Its mean a lot!

Demikian jurnalnya. Semoga tahap selanjutnya bisa lebih baik lagi. Aamiin.



Nurrahmah Widyawati
Seorang lifestyle blogger yang menulis tentang dunia perempuan, Ibu, parenting, pengasuhan anak, keluarga, review, hobi, food-travel dan kehidupan sehari-hari | Digital Illustrator :)

Related Posts

Posting Komentar