Nurrahmah Widyawati Mom Food Travel Lifestyle Blogger

Alasan Ngeblog dan Managemen Waktunya Ala Emak-Emak

54 komentar
Konten [Tampil]

alasan ngeblog



Jika ditanya alasan aku ngeblog alias apa big why aku blogging, jawabannya as simple as karena aku suka. Tapi aku akan coba menceritakan sih asal mulanya dan bagaimana mengatur waktunya antara kegiatan domestik dan ngeblog saat sudah menjadi emak-emak dengan dua anak balita seperti sekarang. So this is it! 


Sebelumnya, aku ceritakan terlebih dahulu ya kapan aku mulai ngeblog.

Sejak kapan mulai ngeblog?

Jika ditelusuri dari blog ini, aku mulai ngeblog Ibu di Balik Gawai pada tahun 2012. Tapi banyak postingan yang sudah aku hapus sih.

Aku mengenal blog sejak SMA. Lebih tepatnya saat pelajaran TIK kala itu. Dulu aku memulainya dengan platform Blogspot dengan domain 'perikecil', 'astronot-kecil', ya seingatku ada dua nama itu yang pernah aku pakai. Geli juga ya (hahaha). Namun sudah aku non-aktif-kan dan mungkin domain tersebut sudah dipakai orang lain sekarang.

Jika diingat kembali, isi dari blog jaman SMA hanya berisi daily life, puisi, sajak-sajak cinta sekaligus galau, dan cerita persahabatan. Dulu gaya bahasa yang aku pakai banyak terdistraksi dari Raditya Dika dan bloger ternama pada waktu itu. Mainnyapun di warnet, jadi tidak bisa terlalu update. Belum lagi tidak paham setting sana-sini, tidak paham monetisasi, dll, sehingga blog masih standar. Yang dikerjakan kala itu hanya nulis dan nulis.

Sejak kuliah, nampaknya aku membuat blog baru untuk meninggalkan jejak digital 'alay' pada zamannya. Blog tahun 2012 yang kubuat adalah blog ini. Namun aku tidak begitu ingat tulisan apa saja yang sudah aku hapus dari sini. Atau hanya sekadar punya saja dan sebagai tempat sampah saat galau, entahlah.

Namun memang akhirnya aku lebih suka bermain tumblr saat kuliah sampai lulus bahkan bekerja di suatu perusahaan. Tumblr kala itu menurutku lebih simple, lebih mudah digunakan lewat ponsel, dan menulis kutipan saja sudah bisa, tidak perlu menulis panjang. Beberapa tulisan yang aku ingat di sana adalah tentang travelling, dunia karyawan kantoran, dan pastinya kutipan motivasi untuk diri sendiri. Hingga akhirnya sempat ada issue Indonesia memblokir tumblr, sehingga tidak bisa diakses tanpa VPN.


why blogging



Why Blogging?


Karena lama-lama malas dengan issue blokir tumblr yang ada, akhirnya 2018 mulailah kembali menulis di blog ini tentang parenting. Meski sangat jarang update. Sempat mencoba wordpress namun kurang nyaman, akhirnya tetap stay pada platform blogspot. Baru fokus ngeblog yang sesungguhnya di akhir tahun 2020 dan membeli TLD sebagai penyemangat. Istilahnya, ini bayar loh setiap tahun, masa blognya dianggurin, kan sayang! :')

Jadi sedari awal ngeblog memang karena suka menulis. Karena menurutku platform blog ini yang paling nyaman. Menulis di sini bisa jadi diri sendiri, sharing terkait pengalaman, tips, bahkan menyimpan kenangan tanpa bayar saat publish. Bisa dijangkau juga kepada semua orang yang bisa mengakses internet. Bahkan bisa crawling dalam pencarian di google. Sehingga tulisan bisa bermanfaat lebih luas.

Setiap platform menulis memang ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Sepeti instagram, facebook, tumblr, bahkan buku. Akupun menulis dalam 8 buku antologi yang sudah cetak, namun menulis blog sangat stress release untukku.

Jadi, blog adalah rumahku. Itulah serangkaian ceritaku mengapa aku memulai untuk ngeblog. Sekali lagi, as simple as karena aku suka.

Apalagi sekarang aku sangat bersyukur bisa mengikuti Blogspedia Coaching for Newbie, jadi big why ngeblog aku bisa lebih kuat. Di sini bisa jadi support system untukku blogging karena didampingi coach yang super baik tapi disiplin (hehe) dan rekan-rekan pembelajar yang selalu semangat untuk berkembang :)


managemen waktu ngeblog



Kapan waktu ngeblog untuk emak-emak?


Perlu digarisbawahi bahwa prioritas setiap orang berbeda, pun dengan kuadran suka dan bisa masing-masing orang. Aku sendiri adalah Ibu Rumah Tangga yang handle semua pekerjaan domestik dan mengasuh dua anak balita sendirian di perantauan (bekerja sama dengan suami). Aku juga ada beberapa amanah di komunitas.

Jadi tentu (mungkin) akan sedikit berbeda managemen waktunya dengan emak-emak lain.

Namun, ini tips yang aku gunakan untuk managemen waktu ngeblog ala emak-emak :


1. Sibuk bukan berarti produktif

Aku pernah ada di fase dimana aku sangat sibuk, namun tidak ada karya yang keluar, bahkan seakan tugas selalu menumpuk dan tak ada yang selesai. Ikut kegiatan sana sini. Ternyata aku memang sibuk, tapi tidak produktif.

Dari sini aku belajar untuk membuat to do list setiap hari. Menuliskan rencana-rencana serta pekerjaan yang harus diselesaikan dan menandai yang sudah selesai. Dari sini juga bisa terlihat pekerjaan mana yang memakan waktu lama, dll. Melakukan journalling adalah jalan ninjaku.

2. Memanfaatkan waktu tidur anak


Ada kalanya aku mengerjakan pekerjaan domestik kala anak-anak tidur, namun tak jarang juga pekerjaan selesai saat mereka tidur. Di waktu tersebutlah aku bisa melakukan me time, salah satunya ngeblog.

3. Memanfaatkan waktu libur suami


Saat suami libur dan santai, terkadang akupun menulis. Di sini hanya perlu kepekaan dari masing-masing pasangan dan komunikasi. Namun tak selalu begitu memang. Karena saat suami libur juga kami family time. Ya intinya, atur-atur saja sesuai keadaan.

4. Pahami kapasitas diri


Tidak semua hal bisa dikerjakan dalam satu waktu dengan hanya satu orang. Ada kalanya harus merelakan beberapa hal untuk didelegasikan, entah itu pekerjaan domestik maupun tugas luar domestik. Pahami tentang waktu yang dimiliki, prioritas dan ridho keluarga (terutama suami). Perhatikan kesehatan dan kewarasan diri juga. Blogging ini seharusnya menyenangkan, bukan membuat stress.

5. Menurunkan ekspektasi

Ini yang menjadi PR untukku. Terkadang aku maju-mundur untuk posting karena berpikir terlalu panjang, seperti 'ini bagus nggak ya, pada butuh artikel ini nggak ya, formatnya enak dilihat nggak ya, bahasanya bisa diterima nggak ya', hingga akhirnya menghambat untuk posting. Menurunkan ekspektasi (nothing to lose saja) terkadang diperlukan.

6. Golden Hour

Waktu yang sering aku gunakan untuk ngeblog adalah malam hari saat anak-anak sudah tidur, maupun pagi hari saat semua orang belum terbangun. Memang mengorbankan waktu tidur pada akhirnya, namun perlu diperhatikan bab kesehatan juga ya buibu!

7. Rajin Mencatat Ide

Setiap ada ide datang, aku selalu mencatatnya terlebih dahulu dalam notes ponsel. Saat waktu luang, baru dikembangan menjadi sebuah artikel. Sehingga di notes ponselku berisi bank ide yang bisa dipakai untuk menulis blog (tinggal atur aja waktunya, tantangannya di sini hehe).



alasan ngeblog




So ya, begitulah perjalanan ngeblog-ku (mulai dari awal mula aku ngeblog hingga apa alasan aku menulis di blog) dan juga sekelumit tips manajemen waktu ngeblog saat sudah menjadi emak-emak. Semoga bermanfaat ya. See you!





Nurrahmah Widyawati
Seorang lifestyle blogger yang menulis tentang dunia perempuan, Ibu, parenting, pengasuhan anak, keluarga, review, hobi, food-travel dan kehidupan sehari-hari | Digital Illustrator :)

Related Posts

54 komentar

  1. Wah keren nih tulisannya. Saya mah nulisnya keyeng2an. Pas keyeng nulisnya pasti banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keyeng itu apasih? Ada yang bisa bantu jawab? Hahahaha

      Hapus
    2. Keyeng itu bisa dibilang ga malas hahaha

      Hapus
  2. Btw kita punya pengalaman dan kesibukan yang agak mirip loh. Aku juga pertama kali mengenal blog zaman sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti kita seumiran mbak. Ada materi ngeblog zaman pelajaran TIK wkwkwkwk

      Hapus
  3. blog ini bisa jadi terapi ya buat emak-emak :) lumayan jadi hiburan dan me time yang berkualitas, apalagi kalau bisa ngehasilin hihiii

    btw, follow back ya kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Done folback mbak ;) terimakasih.

      Anyway, iya. Salah satu penyemangat juga kalau blognya bisa menghasilkan cuan. Barakallah mba ;)

      Hapus
  4. Semangat terus ya Mba.

    Aku juga sekarang mulai sadar kapasitas diri. Apalagi sibuk bukan berarti produktif. Tetap perlu work life balance juga sih biar tetap happy dan nggak gampang sensi tiap hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener. Kalau pas overload jadinya marah2 sendiri, bahkan kadang ke anak. Makanya penting bgt nih balance. Semangat untik kita berkarya terus mba ;)

      Hapus
  5. Padahal nama blog dulu lucu juga loh hehehe
    Bener banget menurunkan ekspetasi agar postingan tetap update itu suka mengganggu pikiran hehe
    Makanya jadi draft akhirnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebanyakan draft yg nggak diposting hehe. Harus belajar nulis efektif juga ya mbak. Biar bisa terus update dan bermanfaat tulisan kita buat para pembaca ;)

      Hapus
  6. Suka menulis emang alasan yg paling kuat ya mba, ngeblog rasanya jdi suatu kebutuhan tersendiri

    BalasHapus
  7. aku ngeblog dari 2017 baru diseriusin 2 tahun kemudian. seru emang ya mbak klo sudah suka sama dunia blogging. thanks for sharing

    BalasHapus
  8. ngeblog bikin hidupku berwarna mbak, stres hilang karena bisa menumpahkan unek-unek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba. Syukur2 bisa bermanfaat buat yg baca ;)

      Hapus
  9. perjalanan menemukan big why ngeblog ala emak-emak seru ya, setiap cerita berbeda. tapi dengan problem sama, soal waktu. ya mau gimana lagi, waktu kita memang terbatas tapi rasanya ingin melakukan banyak hal. tapi kalau emak gak produktif, kewarasan bisa hilang, hehehe. semangat membersamai anak, keluarga dan juga aktualisasi diri yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener bgt, di tengah hecticnya urusan keluarga, emak2 butuh aktualisasi diri. Meski waktunya curi-curi wkwk selama balance Insha Allah jadi healing tersendiri. Semangat berkarya mba ;)

      Hapus
  10. Wah, salam senior nih buat bunda, haha..

    Semoga makin semangat nulis ya, bund

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak senior. Nggak ah, dirimu lebih kece bgt mba. Aku mah cuma nulis-nulid aja :') nggak jago monetisasi

      Hapus
  11. Wah keren mba udah mulai 2012 ternyata yaa. udah lama banget itumaahh.
    Kalau saya ngeblog sejak SMA tapi ngeblog suka suka aja ngga ngerti apa apa, taunya nulis doang kwkw. baru serius belajar blogging 2019

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga mba ngeblog sejak SMA karena ada di pelajaran TIK. Trs bikin baru 2012. Tapi baru belajar ngeblog serius justru akhir 2020. Duluan dirimu mba :) wkwkwk

      Hapus
  12. Wah, kenapa banyak yang dihapusin mbak postingannya? Sayang atuh.. pasti mengingatkan akan sesuatu yang tak ingin diingat ya, wkkw.

    Saya masih simpan semua tulisan-tulisan saya dari zaman alay, jadi kalau baca ulang, suka garuk2 kepala sendiri, hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener bgt mbak. Karena tulisannya punya muse. Dan aku nggak pingin nginget muse-nya itu HAHAHAHAHA ngakak deh jadinya :') pukpuk

      Hapus
  13. Selalu ada cara untuk berekspresi, dan senenglah kalau bisa menuangkannya sejak masih muda... Keep going... Sukses yaa

    BalasHapus
  14. Buibu dengan anak balita masih bisa sempetin nulis dan ngeblog super kereeenn... Ga semua orang bisa begini, aku turut belajar menyelami tips nya mba Widia, semangat kita ya mba :)

    BalasHapus
  15. Masya Allah udah blogging dari SMA,,,
    Menurunkan Ekspektasi, wah ini aku banget, maju mundur posting, edit lagi,,huhu
    Maksih ya mb tipsnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe tapiya gitu aja. Nulis doang. Baru paham teknisnya akhir 2020 wkwkwk

      Hapus
  16. Poin-poinnya mengena, Kak. Sibuk belum tentu produktif. Seakan udah bekerja siang malam, eh pas dilihat hasilnya itu-itu aja,malah besok masih sama yang dikerjakan (mau ketawa kalau ingat kerjaan di kantor).

    Tapi, sesibuk apapun tetap kembali pada fitrah ya, Kak. Apalagi sudha berkeluarga, memiliki pasangan dan anak, kudu ekstra bagi waktunya ya.

    Jempol deh buat tulisannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget sih. Manajemen emak2 udah beda bgt sama single. Apalagi anaknya more than 1. Wkwkwk.

      Tapi aku percaya setiap orang punya strugglenya masing2. So, semangat juga buat kakak. Semoga bloggingnya bisa konsisten ;)

      Hapus
  17. Saya juga mulai ngeblog pas sma, ya sekarang ini.. semoga bisa terus konsisten bloggingnya. Setuju banget sama golden hour, saya pun menerapkan itu dengan begitu aktivitas kita bakal jauh lebih terorganisir dan hasilnya pun maksimal karena kita tau kapasitas kita seperti apa dan waktu yg cocok untuk melakukan itu kapan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh deh tapi kamu keren banget loh dah mulai plus segala teknisnya dilahap. Sukses ya for the next goals ;)

      Hapus
  18. Sibuk bukan berarti produktif aaah bener banget ini menohok banget wkwkwkw kadang kita ngerasa sibuk jadi selalu mengesampingkan yang lain bilang ga sempet ini ga sempet itu padahal waktu yang kita pake ga produktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener bgt ya. Kualitas lebih baik untuk saat ini ketimbang kuantitas :') tapi kalau balance ya makin baguuuuus. Hehe

      Hapus
  19. Memang semuanya pasti punya masalah yg sama yaa.. Tentang waktu, gimana kita bisa mengatur dan mengelola waktu itu dengan baik..
    Semangaaattt :D

    BalasHapus
  20. Keren....

    Sma udah kenl blog. Nulis word dan email aja aku kaku hiks.. luarbiasa.

    Makanya tulisanya mbak wid keren2 ngalir aku suka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah mbak, dirimu juga keren bangeeeet tau. Kita sering saling mengunjungi ya :') dan ternyata sati batch di blogspedia. Semoga kita semakin konsisten...

      Hapus
  21. Sibuk tapi tidak produktif, wah kak.. mengena sekali sama aku... aku pernah ngerasain hal itu, terima kasih sudah berbagi ya kak...

    BalasHapus
  22. Poin sibuk dan produktif nih Kak yang terkadang tipis banget bedanya, hihihi.. Memang ya timeline kerjaan dengan to do list sangat membantu :'D. Terlebih peran pihak lain seperti suami juga tak kalah membantunya, hihi :'D . Sukses dan tetap semangat ya Kak, suka sekali animasi-animasinya >,<

    BalasHapus
  23. Kita sama, bikin TLD hanya supaya ttp semangat nulis, Krn udh bayaaaar wkwkwkwk. Akupun juga gitu mba. Dan syukurnya memang beneran JD konsisten utk update blog. Rugilaaah udh bayar Mulu, tp ga dimanfaatin :D.

    Akupun bikin blog ya karena udh terbiasa nulis diary sejak SD. Makanya pas zamannya berganti dengan internet, nulis diary jadi beralih ke blog. Rasanya aku ga bisa sih kalo disuruh stop menulis, Krn jni buatku obat pikiran. Supaya rileks, stress hilang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah sama bangeeeet dong. Akupun sedaei SD nulis diary hahaha nostalgia bgt :') writing for healing memang...

      Hapus
  24. keren mbak, yang harus banget saya garis bawahi sebagai emak-emak adalah "manfaatkan waktu tidur anak" buat nulis..semangat emak.he

    BalasHapus
  25. Samaan mbak, aq biasanya nunggu anak2 tidur baru bisa fokus nulis di blog. Keselnya itu kadang ada ide pas siang hari eh menguap gitu aja soalnya gak sempat eksekusi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tipsnua adalah, nulis poin2nya di notes hp mbak. Tapi memang feelingnya akan beda saat ide muncul tapi meninda nulis karena masih hectic wkwkwkwk

      Hapus
  26. Semangatnya mba widya wajib di contoh. Kereen mbaa

    BalasHapus

Posting Komentar