Nurrahmah Widyawati Mom Food Travel Lifestyle Blogger

10 Ide Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga tanpa Nanny (Pekerjaan Impianku?)

31 komentar
Konten [Tampil]
Sejak memutuskan untuk berkarya dari rumah, tentu membuat beberapa Ibu sedikit khawatir perihal aktualisasi diri dan finansial. Tapi Ibu juga harus berhati-hati saat memiliki pekerjaan sampingan. Alih-alih fokus dengan keluarga, justru menyita waktu meski raga ada di rumah. Tentu kondisi antara Ibu satu dengan Ibu yang lain berbeda, nggak bisa disamakan ya. Namun, dengan kondisi khas memiliki beberapa anak yang masih balita (apalagi tanpa nanny), mungkin pekerjaan ini cocok untuk Ibu. Berikut adalah 10 Ide Pekerjaan Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga. Mana yang jadi impianmu?
 

10 Ide Pekerjaan Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga

 

1. Reseller dan Dropship


Hal ini tentu tak asing di telinga Ibu. Namun, aku akan mengulik terlebih dahulu tentang definisinya. Reseller adalah orang yang membeli barang dari supplier atau pedagang lain, kemudian ia menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga lebih tinggi. Selisih harga jual kepada konsumen dan harga beli dari supplier menjadi keuntungan bagi para reseller. 

Jika pada sistem reseller kita harus menyediakan stok barang, maka pada sistem dropship kita tidak perlu menyediakan stok barang. Berjualan menggunakan sistem dropship berarti kita hanya menjadi penghubung antara pembeli dengan penjual. Namun dropship tetap mendapat keuntungan dengan me-markup harga dari penjual. Orang yang melakukan dropship disebut dropshipper.

Banyak hal yang bisa Ibu jual dengan metode ini, meliputi pakaian, kosmetik, buku, mainan edukasi, dan lainnya. Sesuaikan saja dengan style Ibu, passion dan keadaan pasar.

Nah yang perlu diperhatikan di sini adalah Ibu perlu aktif di sosmed maupun market place untuk melakukan promosi. Biasanya Ibu juga perlu belajar membuat konten mulai dari copy writing, digital marketting hingga networking. Namun hati-hati, Bu. Ibu perlu memiliki manajemen gawai yang tepat dan disiplin di sini.

2. Bisnis makanan/kuliner


Nggak hanya doyan jajan, beberapa Ibu juga doyan masak dan baking. Saat keluarga approved dengan apa yang Ibu buat, kemudian melebar dengan tetangga yang approved juga dan kawan dekat pun suka. Mungkin Ibu bisa memepertimbangkan untuk membuka catering atau menjual makanan. Bisnis kuliner tidak ada matinya, Bu!

Zaman sekarang banyak orang yang tidak sempat masak di rumah, even beberapa orang memang nggak passion untuk masak. Ini peluang untuk Ibu. Makanan yang dijual bisa berupa menu keseharian, cake khas hari besar (Idhul Fitri, Imlek, dll), cake ulang tahun, roti, bahkan menu catering untuk anak serta healthy menu yang sedang 'hits'. Menu tanpa gluten, menu diet juga bisa dipertimbangkan.

Nah, bisnis makanan dikala pandemi dan serba cepat ini, frozen food juga digandrungi. Banyak juga frozen food yang melabeli dirinya free MSG jadi tetap bisa aman, hanya masalah penyimpanan yang dibekukan. Saat bisnis makanan, pastikan menerimanya sesuai kemampuan. Dalam kondisi ini, pastikan anak sudah dipenuhi segala kebutuhannya. Bahkan Ibu bisa mengajaknya mengulik di dapur juga, masak bersama hihihi.

3. MUA (Make Up Artist)


Yang suka dandan, silakan merapat. Bisnis MUA ini memang akan selalu ada. Bukan hanya artis yang di-make up hehe, namanya saja yang 'Make Up Artis' alias EM-U-A. Dari masa ke masa pasti ada saja orang yang wisuda, menikah, even acara-acara tertentu pun memakai jasa MUA. Namun di masa pandemi memang perlu protokol khusus ya. Ibu juga harus memiliki manajemen waktu yang tepat saat melakukan pekerjaan ini. Apalagi tidak ada nanny, mungkin weekend atau saat suami sedang off bekerja. Silakan dirundingkan ;)

4. Penulis (Writer, Blogger, Kontributor, dll)


Ini pekerjaan impianku dulu. Dulu mungkin seorang anak kecil yang bermimpi untuk jadi penulis adalah hal yang receh. Namun ternyata sekarang justru hal yang wajar ya. Ini merujuk pada 4E yang pernah aku bahas juga di sini.

Zaman sekarang banyak peluang sebagai penulis. Ada content writer, ghost writer, kontributor website, penulis buku (antologi/solo), even blogger sekalipun. Aku juga menambahkan penerjemah di sini sekalian deh. Semua hal asal ditekuni bisa saja jadi bisnis sampingan.
 
Untuk sekarang aku masih tahap enjoy menulis sih, belum naik level jadi earn yang gimana banget wkwk. Nah, aku jadi nostalgia deh tentang pekerjaan impianku yang satu ini.

5. Designer grafis & illustrator


Pekerjaan impianku selanjutnya nih. Entah mengapa, sebetulnya dari SD aku suka menggambar baju. Ya, pekerjaan impian aku saat itu adalah designer pakaian hahaha. Namun perlahan, rasanya bakat dan impian tidak sejalan. Jadi sejak SMP sama sekali nggak pernah nggambar baju. Untuk Ibu yang ada bakat dan passionate dengan design pakaian, mungkin Ibu bisa membuat clothing line sendiri, brand sendiri. Ah keren!

Nah back to topic, ternyata pekerjaan yang dulu tak banyak dilirik karena ada di balik layar. Perlahan seorang designer grafis dan illustrator mulai dilirik nih keberadaannya. Zaman digital memang merubah banyak hal ya. Apalagi pandemi yang menuntut orang untuk beraktivitas dari rumah, semua serba online. Jadi banyak orang membutuhkan designer grafis dan illustrator untuk menunjang visual bisnis-bisnisnya.

Sedangkan khusus ilustrasi, Ibu yang passionate dalam hal ini bisa membuka jasa ilustrasi baik untuk profil picture, hampers, family picture, book illustration, dll. Sebagai freelancer, yang perlu diperhatikan adalah manajemen waktu, meningkatkan skill (upgrade dan update), serta kesabaran atas revisi dari client (eh).

6. Les Privat


Nggak hanya mengajari anak sendiri di rumah. Background pendidikan Ibu serta skill yang Ibu punya juga bisa dipakai untuk mengajar anak-anak (lain) juga. Apalagi zaman sekarang les itu tidak hanya tentang mata pelajaran sekolah, seperti Matematika, Bahasa Inggris, dll. Sekarang segala informasi lebih luas.
 
Kuliah whatsapp, webinar zoom, dan media online sebagaianya juga bisa dijadikan platform untuk mengedukasi. Ilmunya pun luas, ada tentang desain, bikin content, even semua orang di zaman ini perlahan jadi learner sejati. Di sini Ibu bisa menentukan sendiri jadwalnya sesuai keadaan.

7. Toko kelontong


Ini yang paling klasik sih. Namun aman untuk Ibu kerjakan sambil mendampingi anak di rumah. Meski persaingan dunia online sudah marak, namun toko konfensional seperti ini juga masih eksis. Apalagi beberapa komunitas mengajak masyarakat untuk "beli di warung tetangga". Awareness ini cukup apik. Karena suamikupun selalu seperti ini.

8. Rental mainan


Punya mainan anak banyak namun bingung dikemanakan saat anak sudah besar? Bisa disewakan, Bu. Hanya saja Ibu harus merawat maianan tersebut dengan hati-hati agar memiliki life-time yang panjang. Nah jika Ibu serius menjalani ini, Ibu bisa berinvestasi membeli mainan-mainan khusus untuk disewakan. Untuk mainan tertentu, seperti sliding, baby walker, dll, memang lebih baik sewa karena dipakainya hanya sebentar saja.

9. Tanaman


Nah, efek pandemi nih. Banyak Ibu-Ibu jadi suka ngasuh tanaman. Rumah-rumah yang tadinya gersang jadi adem rimbun. Untuk Ibu yang suka sama tanaman, kenapa nggak mencobanya untuk berbisnis ini. Bisa menjual potnya, tanamannya, bahkan pupuk, bibit untuk souvenir, dan segala aspek yang berkaitan dengan tanaman. Apalagi setiap era ada trend tanamannya tersendiri, Ibu bisa update mengikuti pasar.

10. Membuat hampers


Sampai sekarang aku masih punya impian juga untuk membuat bisnis hampers, namun memang membutuhkan waktu. Untuk Ibu-ibu yang kreatif, suka yang lucu-lucu, silakan mulai untuk meilirik bisnis ini. Ibu bisa membuka jasa membungkus hantaran, parcel, hampers ulang tahun, kado, dll. Aku sendiri tipe yang suka jika mendapat kado lucu. Aku yakin sih packaging yang apik meningkatkan value barang di dalamnya. Barang sederhanapun jadi 'wah' jika packaging-nya bagus.

***

Nah, bagaiamana Ibu? Sudah ada ide bisnis untuk pekerjaan sampingan ibu di rumah? Keadaan tanpa nanny dan memiliki balita (yang mungkin lebih dari satu) memang memerlukan manajemen waktu yang baik untuk melakukannya. Membutuhkan manajemen gawai juga agar semua hal berjalan dengan baik. Komunikasi dengan pasangan juga sangat penting dalam hal ini. Apalagi pekerjaannya memang Ibu passionate on it, akan lebih mudah dijalani.

Personally, jika ditanya apa pekerjaan impianmu? Dulu aku menjawabnya dengan menjadi ASTRONOT. Namun untuk sekarang, pekerjaan impian aku adalah Ibu Rumah Tangga. But, aku juga pernah enjoy kok menjalani karir sebagai karyawan kantor. Sensasinya memang beda. Kadang kangen banget juga, suasananya seru! :')

Namun, setelah melahirkan, ternyata ini yang sedang aku butuhkan, yaitu menjadi Ibu Rumah Tangga. Itulah sebabnya aku menuliskan beberapa rekomendasi pekerjaan sampingan untuk meningkatkan aktualisasi diri dan finansial (buat jajan sendiri sih) khusus untuk Ibu di rumah. Karena pekerjaan utamanya adalah menemani dan mendidik anak-anak. Meskipun dalam 7 tahun pertamanya (dulu) secara intens. Selanjutnya liat situasi dan kondisi ke depan. Tidak ada yang tahu ke depannya kan?

Nah, kesimpulannya untuk #13daysblogspediachallenge kali ini, pekerjaan impianku adalah menjadi Ibu Rumah Tangga dengan bebas finansial. Butuh effort nih untuk kaum rebahan macam aku hehe. Kalau kalian, apa sih pekerjaan impiannya?
 
 

 
Nurrahmah Widyawati
Seorang lifestyle blogger yang menulis tentang dunia perempuan, Ibu, parenting, pengasuhan anak, keluarga, review, hobi, food-travel dan kehidupan sehari-hari | Digital Illustrator :)

Related Posts

31 komentar

  1. kayaknya ini pun bisa dijadiin ide kerja freelance buat para mahasiswa ya bund:v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benerrr. Wah, visioner ini mahasiswanya kewren :D

      Hapus
  2. Setuju banget nih. Emak2 memang harus jeli lihat bisnis tanpa mengganggu kesibukan domestik

    BalasHapus
  3. Aku menjadikan menulis juga sebagai pekerjaan impian aku. Semoga banyak peluang yang bisa aku dapat kedepannya. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Semangat mbak ;) (aku juga deh aamiin hehe)

      Hapus
  4. Sedang mengalami ini bun. Lagi jadi full mother di rumah aja. Tapi pengen mengaktualisasi diri biar gak stagnan di tempat, salah satunya jadi blogger, pernah ikut jadi freelence penulis juga. Semogaa hobi ini bisa bermanfaat, Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Ibu di rumah memang butuh aktualisasi diri ya mba ;)

      Hapus
  5. Waaah... Inipun bisa jadi pekerjaan sampingan impianku deh mbaa.. ehehehe

    BalasHapus
  6. auto bahagia pas baca nomor 4 doong, hihi.. alhamdulillah bisa menghasilkan walau nggak seberapa, tapi tetep disyukuri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak bener, gak seberapa itu kalau dikumpulkan jadi banyak dan yg paling penting sesuai passion dan bisa mengembangkan diri ;)

      Hapus
  7. sampai detik ini rasanya memang yang paling saya minati ada nomor 4 dan 5. saya suka menulis, saya suka membuat pakaian kayaknya dua-duanya potensial banget pengen aku capai

    BalasHapus
  8. meskipun pekerjaannya memang bisa dilakukan di rumah saja, tapi tetap kadang butuh waktu sendiri untuk mengerjakan kerjaan tersebut, apalagi untuk kerjaan seperti menulis dan desain/ilustrasi yaa mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Manajemen waktu dan manajemen gawai nih yang perlu ditingkatkan juga olehku mbak :( bismillah ya

      Hapus
  9. Tambahin satu lagi mba ... content creator guna menunjang SMO suatu brand hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya bener mba wkwkwk ak nulisnya baru content writer ya. Siap mbak makasih yaaa insightnya !)

      Hapus
  10. Mbak, aku juga waktu kecil pengen jadi astronot!! Sampai SMA malah, dan mencoba masuk astronomi ITB tapi gagal, wkwkwk. Hidup emang lucu ya. Tapi menyoal pekerjaan impian, sewaktu waktu bisa berubah sesuai kondisi dan situasi dan juga pilihan. Jadi IRT nampaknya pekerjaan yang tak bisa dihindari, it's a duty not a job. Awalnya saya yakin 100% menjadi momblogger, tapi setelah aktif setahun blogging saya menemukan bahwa raga saya ada dirumah dengan anak - anak tapi tidak dengan fokus saya. Akhirnya saya memutuskan menjadi momblogger sebagai hobi yang berpenghasilan, baik materi maupun spiritual bagi mental health saya. Anak anak walo sudah melewati fase balita, bahkan lebih membutuhkan fokus saya ketimbang saat mereka masih balita. Perkembangan mereka pesat sekali sehingga tidak boleh luput dari perhatian. Tinggal pintar pintar kita aja ngatur waktu, nah ini yang agak sulit. Kadang godaannya lebih besar karena faktanya, exhausted akibat tugas menjalani peran ibu membuat jenuh dan lelah luarbiasa. Kesulitan me time menambah parah. Akibatnya, ngeblogging terus, wkwkwkwk

    Semoga kita semua bisa menjadi ibu yang terbaik bagi anak - anak kita, dengan tetap menjaga keutuhan dan kewarasan diri lewat hobi berpenghasilan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mbak. Ini yang aku alamai juga sih. Burnout karena sibuk dengan part time job daei rumah, sementara anak2 kadang tipe yang need high attention :( makanya kaya gini ada di manajemen waktu dan gawai. Poin lain untuk memilih pekerjaan sampingan juga seharusnya sesuai hobi ya, sekali dayung dapet happynya dapet cuannya :') thanks for sharing anyway mbak. Happy deh...

      Hapus
  11. Sebagai yang selama ini menjalani pekerjaan lepas dan jarak jauh tanpa ART, jadi penulis tuh iya banget sih.

    Tapi setelah dirasa lagi, dari semua poin ini ya saya mungkin hanya akan pilih satu atau dua bidang spesial yang bisa ditekuni untuk cari pendapatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kalau kebanyakan jadi burnout ya bisa-bisa :( aku tapi masih coba coba mana yang paling cocok di aku wkwkwk

      Hapus
  12. Banyak juga ya Mba, hehehe kalau ditelateni dapet nih penghasilan tambaahan dari sampingan ini selain ibu rumah tangga kudu pinter bagi waktunya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, manajemen waktunya harus bagus ya :( biar gak pusing

      Hapus
  13. Banyak ide bisnis menarik ya yang bisa dilakukan IRT tanpa nanny. Kalau saya sendiri baru terjun di dunia menulis, kalau ranah lainnya belum saya sentuh. Mungkin karena lebih suka bekerja sesuai passion juga dan pastinya juga bisa lebih fokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren mbaaaa :') sukses selalu yaa. Nggak mudah jadi freelance. Salut sama yang bisa tetep fokus berkarya dari rumah

      Hapus
  14. aku pernah jadi dropshipper dan lumayan banget lhooo kalo dapat banyak yang beli... dan kita ga pelu repot2 paket karena udah dipaketin sama yg punya produk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa apalagi dah punya tim atau langganan ya mom. Lumayan bangeeeet. :')

      Hapus
  15. Kalo aku daridulu pengen punya toko kelontong sih hihi. Kayak toko kelontong di jepang2 gitu. Menghabiskan masa pensiun wkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang di jepang gmn tokonya? Aduh aku kudu cari referensi nih ke Nihongo Mantappu :D wkwk

      Hapus
  16. 3 dari 10 ide di atas sudah pernah aku coba kak. belum berhasil sih belum sukses2 amat hihi. btw harus nyoba yang lain kali ya

    BalasHapus

Posting Komentar