Tips Mudik Bersama Bayi Menggunakan Transportasi Umum
- 8:31 PM
- By Nurrahmah Widyawati
- 0 Comments
Merencanakan perjalanan panjang dengan membawa bayi maupun ‘toddler’ nampaknya menjadi pekerjaan
rumah tersendiri untuk para orang tua. Segala persiapan harus matang agar
perjalanan menjadi menyenangkan dan meminimalisir dampak buruk yang mungkin
terjadi. Ini tips mudik bersama bayi menggunakan transportasi umum.
Sejak anak saya berusia 2.5 minggu, saya sudah membawanya
mudik ke kampung halaman. Perjalanan kurang lebih delapan jam menggunakan taxi dan
dilanjut dengan kereta api. Banyak yang kaget saat orang lain tahu bahwa bayi yang saya bawa baru
berusia 2.5 minggu. Memang ada keadaan urgent
yang mengharuskan saya untuk pulang saat itu.
Selain itu, setiap libur lebaran/libur panjang natal biasanya
kami juga membawanya mudik ke-2 kota sekaligus, yaitu Gombong dan Solo.
Kendaraan apapun juga sudah kami coba. Start
from Tangerang, menggunakan kereta api jarak jauh ekonomi/bisnis, kereta
api jarak dekat (KRL, Prameks, dll), taxi, pesawat terbang, bahkan becak hingga
akhirnya sampai ke tujuan. So, akan
saya coba share tips membawa bayi/toddler saat mudik.
-
Pastikan barang bawaan
diminimalisir.
Pastikan untuk membawa barang yang memang diperlukan saja.
Karena ini konteksnya bukan travelling
(red: tidak paham betul letak toko untuk membeli barang tertentu), karena
mudik ke kampung halaman pasti kita tahu dan bisa dengan mudah bertanya dimana
kita harus membeli barang-barang tersebut. Untuk barang-barang yang bisa dibeli
di tempat tujuan, lebih baik beli saja agar barang bawaan terminimalisir.
- Menggunakan pakaian
yang nyaman.
Perlu dipahami pakaian bagus belum tentu nyaman. Nah! untuk
sesi perjalanan mudik kali ini, pastikan pakaian anak maupun sang ibu/ayah harus
nyaman. Pilih pakaian yang menyerap keringat agar tidak gerah, maupun bisa
hangat saat udara dingin. Gantilah diapers maksimal 3 atau 4 jam sekali, jangan
tunggu penuh terlebih dahulu, hal ini untuk meminimalisir anak menjadi rewel di
perjalanan.
- Meletakan barang-barang
urgent di tempat yang mudah
terjangkau.
Barang-barang seperti tiket, diapers, tissue basah/kering, mainan/buku, baju ganti,
susu/makanan/minuman, dan lainnya (disesuaikan dengan kebutuhan bayi), pastikan
diletakkan di tas yang mudah diakses (jangan sampai masuk bagasi jika di
pesawat, maupun diletakan di area penyimpanan atas saat di kereta). Patikan
barang-barang tersebut dapat dijangkau tanpa melakukan banyak effort. Jangan lupa bawa kantong plastik
ya, siapa tau bayi poop mendadak (ini
sering kelupaan untuk para ibu).
- Membawa media hiburan
untuk anak.
Ini must item untuk
dibawa saat mudik, bisa berupa buku yang belum pernah dibaca, mainan baru, atau
video nursery rhymes baru. Why? Karena hal baru membuat dia tidak
cepat bosan dan lebih mudah fokus dalam waktu yang lumayan lama. Bawa juga
barang-barang favorit si kecil jika ada.
- Stay Cool.
Membawa bayi yang masih nyaman dengan comfort zone dia maupun membawa toddler
yang sudah banyak eksplorasinya, tidak dipungkiri sebaik apapun persiapannya
pasti akan menemukan titik rewelnya. Rumusnya, jangan panik, STAY COOL. Misalkan anak tiba-tiba
histeris saat di pesawat, yakinkan diri bahwa itu adalah hal yang wajar dan hampir
setiap orang tua pernah mengalami. Orang lain pasti akan memahami situasi
tersebut. Jadi, jangan malu maupun menyalahkan anak/diri sendiri. Tenangkan anak
(jangan dimarahi ya!), beri pengertian dengan lembut, tawarkan hal-hal yang
menarik baginya, cari tahu penyebab rewelnya, dan yakinkan diri pasti ini akan
berlalu, jangan lupa berdo’a. Jika perlu bantuan, jangan segan-segan
memintanya. Berdasarkan pengalaman, banyak sekali orang baik di
perjalanan yang siap membantu.
- The other things.
Jika memungkinkan, jangan pergi sendirian ya. Ajak partner untuk membatu perjalanan kita,
entah suami, eyang, ART, atau siapapun. Karena dengan adanya partner akan mempermudah perjalanan kita,
pun agar dapat mengasuh anak secara bergantian selama perjalanan. Jika memang
harus mudik sendiri, bisa berdayakan jasa porter
untuk membawa barang-barang kita. Selain itu, jika ada rejeki lebih, pilihlah
transportasi yang nyaman, misalnya kereta eksekutif, pesawat bisnis (minimal),
dll. Dengan fasilitas yang baik akan mempermudah kita melewati sesi mudik kali
ini.
Tips di atas adalah berdasarkan pengalaman mudik saya
sejak anak saya berusia 2.5 minggu hingga sekarang berusia 21 bulan, rute mudik
Tangerang-Gombong-Solo-Tangerang (dalam satu sesi libur panjang), menggunakan transportasi umum.
Semoga
bermanfaat ya. Selamat mudik dan keep
safety!
pict:google.
0 komentar
Positive vibes only.